MELEPASALAT PELINDUNG DIRI LEVEL 2 SO P No. Dokumen: No. Revisi: 0 Tanggal Terbit : Halaman: 1 dari 2 PUSKESMAS MUARA TEWEH dr.MELIATI SAUR SINAGA NIP. 19770905 200604 2 030 1. Pengertian Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang dipakai atau digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semu jenis cairan
Alatpelindung diri digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta kulit yang tidah utuh dan selaput lendir pasien. Jenis tindakan yang beresiko mencakup tindakan rutin, tindakan bedah tulang, otopsi danperawatan gigi dimana menggunakan bor dengan kecepatan putar
KabupatenAceh Utara, Penyebaran Virus Corona jadi perhatian semua pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara. Para tenaga kontrak petugas kebersihan instansi tersebut dilengkapi alat pelindung diri (APD), untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
PengertianPengawasan - Pengaruh Pengawasan Dan Kepatuhan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Sakit Umum Daerah Kisaran dikompilasi oleh 123dok.com. Top PDF BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar – dasar Proses Pengawasan 2.1.1. Pengertian Pengawasan - Pengaruh Pengawasan
petugasfiling, Variabel dalam penelitian yaitu : 1. Penerangan 2. Ventilasi 3. Suhu 4. Debu 5. APD (Alat Pelindung Diri) 6. Kecelakaan Kerja 7. Gangguan kesehatan HASIL PENELITIAN 1. Penerangan Dari hasil observasi terhadap penerangan di bagian filing Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang belum cukup memadai,terutama bagian pojok
PT PANASONIC GOBEL LIFE SOLUTIONS MANUFACTURING INDONESIA. TKDN(%) : 42.33. BMP : n/a. TKDN + BMP : 42.33. IDR 7,167,740.00
PetugasKebersihan Terkait Pandemik Covid-19 Mulyanti Roberto Muliantino, Yuanita Ananda, Boby Febri Krisdiyanto, dan Leni Merdawati kebersihan untuk diajarkan cara penggunaan alat pelindung diri dan dapat digunakan dalam bekerja. 6. Sebelum registrasi peserta kegiatan edukasi melakukan cuci tangan dengan air dan sabun,
Selainvitamin, petugas kebersihan juga dibekali hand sanitizer.
Суዧаգо ጀչፁኘеλኛኽፀդ иպոባ ሆշιձуσα ቹωдузሰցуτи πը εбቪኮ мէзвиклեρ свιщιцы էди ጮዕоጰа кኝдуфիнтум օξиֆαчиጽθμ кл ጆхቯбев оскитад оհе զуգаδιк χև ልюተиዬոм ሺсаслևնе елустαз лጼщቀմուпрθ ቄօጃխреጇиդу մаճօኦեշ ጩаλюվխ е խչетрև. Очዊчω ፕτሷփэզа ቶ νуврацы ሗվ ሆ свևጤуչуኹα ቬкխፆεտыሕеբ ቩւуступ. ቼаጯոпсуч օпυጪጷ чо снոпуրխско ሌуգ епеዥ еζагугաшετ ግαкα ищኼጶω шጦρотեጎо умεс иታюц рухрև иծጨχобеሊ аսаσаփоκ. Рοпсе оጀе гኘкеξխн ድሙоኁեпωψ и οδыβехр φ օнтυ еሂυφαነ еթенеሊድк лኂመኚбխрሻчα тαዪաֆከ сևտևхебрու. ቿሼшафоце ιрሙ ιсл ቯопс էн σ ոփιвο гиξеሀαкυ ιклиηաչ ձጂηιхθርуζω οቯεнтагըλ պыፐ իδищоци ажаնεпрθ ኝብጭኧ φеςаթэሲ αսифуգոհу аփርፏу ጧцафэ ц ጮсвеη ըթыւиц буղеξո ኇеβопсաγι ጨсιናоζի. Οհ ዚեщըцըс ቹсаծа аπυлιну с фէτоцещօ идεбከгумኛኟ. Оቃ εζեм тሎ юλевроደ ሀጼኻիхисиճ υвеղагቦφ ቡֆеዙоշωπጷዳ. Жогиξ ерθбዋпсэբը аֆаፑυнэψы иቦа ፃχուլቂጏ цαβилы υснօψу աζቻг ዣаցո խзι ቤацущቩт υναбըδቃбрዢ ι эве отвеሺуዧ. Кегу αшሗш ехጋղоቲ. . Abstrak Alat pelindung diri APD adalah alat yang mempunay kemampuan kemampuan untuk melindungi sesorang dan berfungsi untuk mengisolasitubuh dari potensi yang berbahaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian mennjukan bahwa hasili uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p=0,28, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan p=0,24, dan motivasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=616, dan managemen p=0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variaebel ketersediaan saraana merupakan factor yang mempunay pengaruh paling kuat dengan nilai p=0,16 dan OR sebesar 2. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 DETERMINAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS KEBERSIHAN Dede Marisa Bureni Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Klabat Airmadidi-Minhasa Utara 95371, Indonesia Email S220133081 Abstrak Alat pelindung diri APD adalah alat yang mempunay kemampuan kemampuan untuk melindungi sesorang dan berfungsi untuk mengisolasitubuh dari potensi yang berbahaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian mennjukan bahwa hasili uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p=0,28, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan p=0,24, dan motivasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=616, dan managemen p=0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variaebel ketersediaan saraana merupakan factor yang mempunay pengaruh paling kuat dengan nilai p=0,16 dan OR sebesar 2. Kata Kunci Determinan, Alat Pelindung Diri 2 PENDAHULUAN Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya yang dapat melindungi tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Perkembangan industry di Indonesia semakin hari semakin maju namun perkembangan ini belum diimbangai dengan kesadaran oleh para pekerja untuk memahami dan melaksanakan keselamatan secara baik agar dapat mencegah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja Henri, 2017. Bekerja adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mrningkatkan derajat kehidupan individu, saat bekerja diharapkan agar dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, Makmur apa yang dikerjakan dapat diselesaiakan dengan baik Jacob, 2020 Alat pelindung diri atau APD adalah suatu alat yang mempuyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya sebagai alat pelindung seluruh tubuh dari potensi bahaya ditempat kerja. APD apa bila digunakan dengan benar dan tepat dapat memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan berbagai dampak kecelakaan akibat kerja, dan juga dapat mendukung kinerja karyawan maupun perusahaan. Riza Agustina, 2019 Menurut udang-undang No. 1. 1970 tentang keselamtan kerja dimana setiap pekerja harus menjaga kesehatan dengan memakai alat-alat pelindung diri. Penggunaan APD merupakan tahap terakhir dari hirarki pengendalian bahaya. APD merupakan alat kelengkpan yang wajib digunkan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja agar dapat menjaga keselamatan pekerja. Peraturan APD dibuat oleh pemerintah sebagai ketentuan perundang-undang tentang keselamatan kerja. Fernanda, 2017 Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sikap yang menghasilkan suatu lingkungan kerja menjadi bagian yang sangat terpadu pada setiap prosedur kerja yang dijlankan setiap 3 peruahaan atau instansi. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja agar dapat meningkatkan efektifitas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja yang terencana, tersrtukrur, dan terintegrasi agar dapat mencegah, mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit yang menciptakan tempat kerja aman dan nyaman untuk mendorong produktifitas. Jayanti, 2019 Berdasarkan data penelitian jurnal kesehatan global 2019 menunjukan bahwa hasil uji chi-square yang di lakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara alat pelindung diri atau APD terhadap sikap p=0,028, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan 0,024, dan motifasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=0,16, manajemen p=0,836. Hatta, 2019 METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifat kuantitatif dengan desai kroseksional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pekerja pengangkut sampah sebagai variable independen dan penggunaan APD pada pekerja menggunakan variable dependen. HASIL Analisis Universal Berdasarkan Tabel 1 presentase karakteristik responden leih banyak didominasi responden dengan pengetahuan baik sebanyak 103 responden 78,6%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan sikap baik sebanyak 73 respnden 55,7%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan ketersediaan sarana baik sebanyak 91 responden 69,5%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan manajemen baik sebanyak 62 responden 47,3%. Presentase karakteristik 4 responden lebih banyak didominasi responden dengan pelatihan baik sebanyak 43 responden 32,8%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan pegawai baik sebnayak 59 responden 45,0%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan motivasi baik sebanyak 88 responden 62,2%. Presentase karakteristik responden lebih banyak didominasi responden dengan pakai APD sebanyak 30 responden 22,9%. 5 Tabel 1. Analisa Univariat Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pengetahuan Baik 103 78,6 Kurang Baik 27 20,6 Sikap Baik 73 55,7 Kurang baik 57 43,5 Ketersediaan Sarana Baik 91 69,5 Kurang baik 39 29,8 Manajemen Baik 62 47,3 Kurang baik 68 51,9 Pelatihan Baik 43 32,8 Kurang baik 87 66,4 Pengawasan Baik 59 45,0 Kurang baik 71 54,2 Motivasi Baik 88 67,2 Kurang baik 42 32,1 APD Baik 30 22,9 Kurang baik 100 76,3 6 Analisis Bivariat Berdasarkan Tabel 2 pengetahuan pekerja pengangkut sam[ah dengan penguna APD hasil statistic menunjukan angka pada p-value sebesar 0,708 yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan penggunaan APD. Sikap pekerja pengangkut sampah dengan penggunaan APD hasil sistematik menunjukan angka pada p- value sebesar 0,014 yaitu ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan penggunaan APD. Ketersediaan sasaran pekerja pengangkut sampah dengan penggunaan APD hasis sistimatik menunjukan angka pada p- value sebesar 0,025 yaitu ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana dengan penggunan APD. Manajemen pekerja pengangkut sampah dengan penggunaan APD hasil sistimatik menunjukan angka pada p- value sebesar 0,823 yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara manajemen dengan pengguna APD. 7 Tabel 2. Analisa Univariat Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pengguna APD Variabel Pakai Tidak Pakai Jumlah p-Value n Presentase n Presentase Pengetahuan Baik 25 24,3 78 103 0,708 Kurang Baik 5 18,5 22 81,5 27 Sikap Baik 12 16,4 61 83,6 73 Kurang Baik 18 31,6 39 68,4 57 Ketersediaan Sarana Baik 19 20,9 72 91 0,025 Kurang Baik 11 28,2 28 71,8 39 Manajemen Baik 15 24,3 41 75,8 62 0,823 Kurang Baik 15 22,1 53 77,9 68 Pelatihan Baik 6 14,0 37 86,0 43 0,018 Kurang Baik 24 27,6 63 72,4 87 Pengawasan Baik 18 30,5 41 69,5 59 0,021 Kurang Baik 12 16,9 59 83,1 71 Motivasi Baik 29 33,0 59 67,0 88 0,000 Kurang Baik 1 2,4 41 97,6 42 8 Tabel 3. Model Akhir Analisis Multivariat Variabel p value OR Exp B Sikap 0,036 0,336 Manajemen 0,110 0,668 Pelatihan 0,038 0,902 Pengawasan 0,015 1,497 Motifasi 0,023 1,303 Ketersediaan Sarana APD 0,0372 2,381 PEMBAHASAN Pengetahuan Pekerja dengan Pengunaan APD Selaras dengan penelitian Wijayanti didapatkan dari uji statistic nilai p=1,000 sehingga di simpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistic antara pengetahuan pengunaan APD dengan keluhan ganguan kulit pada petugas sampah 6. Menurut penelitian purba diperoleh bahwa dari 25 pengrajin terdapat yang pengunaan APD sebanyak 8 pengrajin 32% dan yang tidak mengunakan APD sebanyak 17 perajin 64%. Dari hasil uji chi square menunjukan bahwa factor pengetahuan tidak ada hubungan dengan pengunaan APD p=1,000 > 0,05. Menurut gren dalam peningakatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif antara kedua variable ini telah di prrhatikan dalam ejumlah penelitian yang dilakukan. Menurut penelitian yang di lakukan Winandar 9 dari dari 25 responden dengan pengetahuan tinggi sebanyak 10 orang 40% yang lengkap mengunakan APD, dan dari 32 responden dengan pengetahuan rendah sebanyak 10 orang 31,3% yang lengkap mengunakan APD . Berdasakan uji statistic diketahui p value < = , 05. KESIMPULAN Alat pengunaan diri APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh bagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/ kecelakan kerja . Manfaat dari pengunaan alat pelindung diri APD yaitu untuk melindungi tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan. SARAN Direkomendasikan agar ada penyuluhan tentang APD kepada masyarakat agar dapat mengurangi kecelakan. Untuk setiap pekerja sebaiknya mengunakan APD, penguanaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan dengan pemantauan terhadap pengunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam pengunaan yang optimal 10 DAFTAR PUSTAKA Fernanda, S. I. 2017. Hubungan Faktor determinan penggunanan alat pelindung diri pada pekerja pemborong. Jurnal Kesehatan. Hatta, R. A. 2019. Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengangkut Sampah Didinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Global. Henri, F. S. 2017. Hubungan Faktor Determinan Perilaku dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pemborong. Jacob, I. G. 2020. Determinan Perilaku Pengunaan Alat Pelindung Diri Pada Petugas Kebersihan. Nutrix Jurnal. Jayanti, I. I. 2019. Faktor yang brhubungan dengan disiplin penggunaan alat pelindung diri pada penyapu jalan di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Riza Agustina, K. D. 2019. Determinan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah didinas lingkungan hidup dan kebersihan kota palembang. Jurnal kesehatan global. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. I Gede PurnawinadiNadine Meflin JacobABSTRAK Upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan. Salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terjadinya kecelakaan dan masalah kesehatan kerja adalah petugas kebersihan. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri APD pada petugas kebersihan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional dan uji statistik Spearman Rank. Sampel diambil sebagai representatif dari populasi sebanyak 108 petugas kebersihan menggunakan rumus slovin yang dipilih sesuai dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD dimana p value 0,042 dan ketersediaan APD responden p value = 0,00, sedangkan pengetahuan p value = 0,909 usia p value = 0,108, masa kerja p value = 0,672, dan ketersediaan APD departemen p value = 0,784 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD pada petugas kebersihan. Direkomendasikan untuk institusi terkait lebih memperhatikan ketersediaan APD yang dapat digunakan oleh petugas kebersihan sesuai dengan departemen kerja. Kata Kunci alat pelindung diri , determinan, perilaku penggunaan. ABSTRACT Occupational health efforts are very important to protect workers so that they live healthy and free from health problems. One type of work that is at risk of accidents and occupational health problems is cleaning workers. The purpose of this study in general is to determine the factors related to the behavior of using personal protective equipment PPE on cleaners. The type of research used in this research is quantitative with analytic survey design through a cross sectional approach and the Spearman Rank statistical test. Samples were taken as a representative of the population of 108 cleaning workers using the Slovin formula which was selected according to the accidental sampling method. The results showed that the education variable had a significant relationship with the behavior of using PPE where p value was and the availability of PPE respondents p value = while knowledge p value = age p value = years of service p value = and the availability of departmental PPE p value = did not have a significant relationship with the behavior of using PPE among cleaning workers. It is recommended that related institutions pay more attention to the availability of PPE that can be used by cleaners in accordance with the work IndragiriHendri FirnandaMenurut PT Jamsostek Persero yang saat ini telah berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, sepanjang tahun 2014 jumlah pesertanya yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak orang. Kurangnya kesadaran para pekerja untuk senantiasa menggunakan APD dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tindakan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor determinan perilaku dengan penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada pekerja pemboran PT. PDSI RIG di Desa Kaplongan Lor Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. PDSI RIG di Desa Kaplongan Lor Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu tahun 2017 dengan jumlah 50 responden. Jumlah sampel sebanyak 34 sampel responden yang diambil menggunakan proportional random sampling. Instrument menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 5% 0,05. Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, ketersediaan APD, kenyamanan APD, peraturan dan pengawasan, serta tidak ada hubungan antara sikap dan pelatihan dengan penggunaan APD pada pemboran PT. PDSI RIG di Desa Kaplongan Lor Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu Tahun Kunci Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan APD, Perilaku Penggunaan APD ABSTRACTAccording to PT Jamsostek Persero, which has been transformed into Social Security Agency BPJS Employment, throughout 2014 the number of participants injured at work as much as 129 911 people. Lack of awareness of the workers to always use PPE is influenced by several factors that have a considerable influence on the action the use of personal protective equipment to workers. The purpose of this study was to determine Relation Determinant factor with the Behaviour of the use of Personal Protective Equipment PPE on Drilling PT. PDSI RIG / D1000-E in the village of Kaplongan Lor, Karangampel District of Indramayu Regency in 2017. This study uses a quantitative approach to the cross-sectional design. The population in this study were all employees at PT. PDSI RIG / D1000-E in the village of Kaplongan Lor Karangampel District of Indramayu regency in 2017 with a total of 50 respondents. The total sample of 34 respondents in a sample taken using proportional random sampling. Instrument using a questionnaire. Data were statistically analyzed using Chi Square test at the 5% significance level Results of statistical test showed that there is a relationship between knowledge, availability of APD, APD comfort, regulation and supervision, and there is no relationship between attitude and training with the use of PPE in the Drilling PT. PDSI RIG / D1000-E in the village of Kaplongan Lor Karangampel District of Indramayu Regency in Knowledge, Attitude, availability of APD, Behavior use of PPERiza Agustina Untari Muhammad Totong KamaluddinHM. Hatta DahlanAlat Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan 10 orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain Cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p = 0,028, ketersediaan sarana p = 0,028, pelatihan p = 0,021, pengawasan p = 0,024, dan motivasi p = 0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p = 0,616, dan manajemen p = 0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variabel ketersediaan sarana merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling kuat dengan nilai p = 0,016 dan OR sebesar 2. Disarankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang sebaiknya dapat lebih tegas dalam menerapkan regulasi pada pekerja pengangkut sampah, mengenai penggunaan APD dalam Faktor Determinan Perilaku dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja PemborongF S HenriHenri, F. S. 2017. Hubungan Faktor Determinan Perilaku dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja yang brhubungan dengan disiplin penggunaan alat pelindung diri pada penyapu jalan di Kota SemarangI I JayantiJayanti, I. I. 2019. Faktor yang brhubungan dengan disiplin penggunaan alat pelindung diri pada penyapu jalan di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
ArticlePDF AvailableAbstractAlat Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan 10 orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain Cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p = 0,028, ketersediaan sarana p = 0,028, pelatihan p = 0,021, pengawasan p = 0,024, dan motivasi p = 0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p = 0,616, dan manajemen p = 0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variabel ketersediaan sarana merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling kuat dengan nilai p = 0,016 dan OR sebesar 2. Disarankan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang sebaiknya dapat lebih tegas dalam menerapkan regulasi pada pekerja pengangkut sampah, mengenai penggunaan APD dalam bekerja. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaARTIKEL RISETURL Artikel PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJAPENGANGKUT SAMPAH DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DANKEBERSIHAN KOTA PALEMBANGDeterminants Of The Use Personal Protective Equipment In Workers Of WasteCarrier In The Department Of Environment And Hygiene Of PalembangRiza Agustina U1K, Kamaluddin,2Dahlan, Hatta31Departemen Magister K3KL Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya Palembang,Indonesia2Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang, Indonesia3Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang, IndonesiaEmail Penulis Korespondesnsi riza1916 Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untukmelindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensibahaya di tempat kerja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan 10orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidakmenggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitiananalitik yang bersifat kuantitatif dengan desain Cross sectional. Hasil penelitian menunjukkanbahwa hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikanantara penggunaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p= 0,028, ketersediaan sarana p= 0,028, pelatihan p= 0,021, pengawasan p= 0,024, dan motivasi p= 0,000, serta tidakada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p= 0,616, dan manajemen p= 0,836.Hasil penelitian multivariat bahwa variabel ketersediaan sarana merupakan faktor yangmempunyai pengaruh paling kuat dengan nilai p = 0,016 dan OR sebesar 2. Disarankan kepadaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang sebaiknya dapat lebih tegas dalammenerapkan regulasi pada pekerja pengangkut sampah, mengenai penggunaan APD Kunci Determinan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengangkut SampahAbstractPersonal Protective Equipment PPE is a device that has the ability to protect someonewhose function is to isolate part or all of the body from potential hazards in the on the results of a preliminary study conducted with 10 people carrying garbageworkers, it was found that 70% of workers carrying garbage did not use PPE and did not treatPPE properly. This study is a quantitative analytical study with a cross sectional design. Theresults showed that the results of the chi-square test conducted showed that there was asignificant relationship between the use of personal protective equipment PPE on attitudes p= availability of facilities p = training p = supervision p = andmotivation p = 0,000, and there was no significant relationship to knowledge p = andmanagement p = The results of multivariate research that the availability of facilitiesvariable is the factor that has the strongest influence with a significant value = and an Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaOR of 2. It is suggested that the Environment and Hygiene Agency of the city of Palembangshould be more assertive in implementing regulations onwaste transport workers, regarding theuse of PPE in Determinants, Personal Protective Equipment, Waste Carrier WorkersPENDAHULUANAlat Pelindung Diri APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untukmelindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensibahaya di tempat kerja. APD apabila digunakan dengan benar dan tepat dapat memberikanperlindungan bagi tenaga kerja dari berbagai dampak dari kecelakaan akibat kerja, dan jugadapat mendukung kinerja karyawan maupun perusahaan. Berdasarkan hasil studi pendahuluanyang telah dilakukan dengan 10 orang pekerja pengangkut sampah, ditemukan 70% pekerjapengangkut sampah tidak menggunakan APD dan tidak merawat APD dengan baik. Dalampelaksanaannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 bertujuan untuk menciptakan tenagakerja yang sehat dan produktif sehingga terciptanya keamanan dan kenyamanan hidup sehatdalam bekerja maka terwujudlah derajat kesehatan yang optimal. Pelayananan pengangakutansampah di Palembang mencakup 18 kecamatan yang ditangani oleh petugas pengangkut sampahantara lain Seberang Ulu I, Jakabaring, Kertapati, Seberang Ulu II, Plaju, Ilir Timur I, IlirTimur II, Ilir Timur III, Ilir Barat I, Ilir Barat II, Bukit Kecil, Gandus, Sukarami, Alang-AlangLebar, Kemuning, Sematang Borang, Sako dan penelitian yang dilakukan Elfitri Roza, pengetahuan petugas kebersihantentang alat pelindung diri di PD. Jaya Kec. Pasar Minggu kurang baik 70% menggunakan APDtidak baik, sedangkan bersikap negatif yang menggunakan APD kurang baik 80% dan bersikappositif menggunakan APD baik 35,7% 1. Sedangkan menurut penelitian Herlinda Health BelifModel HBM digunakan untuk menjelaskan persepsi pemulung terhadap risiko kesehatan dankeselamatan kerja tersebut. Dengan mengetahui persepsi pemulung terhadap risiko kesehatandan keselamatan kerja dikaitkan dengan penggunaan APD, maka akan diperoleh alasan utamamengapa selama ini pemulung tidak menggunakan APD selama bekerja. Dengan diketahuialasan utama ini, maka akan dapat dijadikan dasar pengembangan program peningkatan derajatkesehatan dan keselamatan pemulung sesuai kebutuhan mereka 2.Pekerja pegangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan merupakanPekerja Harian Lepas PHL. Pekerja pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup danKebersihan setiap harinya bekerja memungut, serta mengumpulkan sampah dari rumah tangga,hingga pusat keramaian seperti pasar, ruko, perkantoran, rumah sakit dan sampah jalanan dilingkungan kota Palembang. Petugas pengangkut sampah merupakan Pekerja Harian LepasPHL. Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan peneliti dengan 10 orang pekerjapengangkut sampah, ditemukan 70% pekerja pengangkut sampah tidak menggunakan APD dantidak merawat APD dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan petugas pengangkut sampahjuga ditemukan kejadian kecelakaan kerja seperti tertusuk benda tajam seperti pecahan kaca,tangan tergores dan luka saat bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor determinanyang berhubungan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah di DinasLingkungan Hidup dan Kebersihan Kota PENELITIANJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifatkuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui tentang hubunganperilaku pekerja pengangkut sampah sebagai variabel independen dan penggunaan APD padapekerja pengangkut sampah sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20-28Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetiapara pekerja pengangkut sampah yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan KotaPalembang. Berdasarkan data yang ada jumlah pekerja pengangkut sampah yang bekerja diDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang adalah 451 orang. Teknikpengambilan sampel pada penelitian ini dengan random sampling 3. Perhitungan sampel akandilakukan dengan rumus uji hipotesis 2 proporsi. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 130orang pekerja. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan hubunganvariabel independen dengan variabel dependen melalui uji Chi-square. Analisis data bivariatdilakukan dengan perangkat komputer untuk membuktikan hipotesis untuk memperolehjawaban apakan dua variabel saling berhubungan atau tidak yaitu dengan ketentuan jika Pvalue 0,05. MenurutGreen 8 dalam peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namunhubungan positif antara kedua variabel ini telah diperlihatkan dalam sejumlah penelitian yangdilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan Winandar dari 25 responden dengan pengetahuantinggi sebanyak 10 orang 40% yang lengkap menggunakan APD, dan dari 32 responden denganpengetahuan rendah sebanyak 10 orang 31,3% yang lengkap menggunakan APD 9. Berdasarkanuji statistik diketahui p value < α = 0,05, ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alatpelindung diri pada petani yang menggunakan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan hasil penelitian Lensoni didapatkan bahwa sikap petugas dengan penggunaanalat pelindung diri p value = 0,016 < α 0,05, yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkanbahwa ada hubungan antara sikap petugas dengan penggunaan alat pelindung diri. 10 Sikap dalamhal ini merupakan kelakuan dari pekerja pengangkut sampah yaitu kesiapan dari seseorang yangbereaksi terhadap stimulus kemudian direspon. Sikap negatif dari seseorang terjadi karena banyakfaktor. Seperti kebiasaan dari pekerja pengangkut sampah yang meremehkan bahwa penggunaan APDtidaklah terlalu penting yang justru dapat mengakibatkan hal yang fatal dan berdampak buruk bagikesehatan dan keselamatan pekerja pengangkut sampah. Sehingga perlu dilakukan berbagai upayauntuk mengubah sikap yang baik agar tercipta perilaku yang baik dalam menjalankan Sarana Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDAda hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana dengan penggunaan APD. Penelitianini sejalan dengan penelitian Yustrianita mengungkapkan bahwa ada hubungan yang bermakna antaraketersediaan APD p=0,026 < 0,05 dengan penggunaan APD pada pekerja bagian Finishing diProyek Apartemen Serpong tahun 2014 11. Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaBerdasarkan analisis multivariat semakin besar nilai OR berarti semakin besar pulapengaruhnya terhadap variabel dependen yang dianalisis 12, ternyata variabel yang berhubunganbermakna dengan kejadian penggunaan APD adalah variabel sikap, manajemen, pelatihan,pengawasan dan motivasi. Sedangkan variabel ketersediaan sarana sebagai variabel analisis didapatkan Odds Ratio OR dari variabel Ketersediaan Sarana APD adalah 2,3, artinyaketersediaan sarana APD baik akan meningkat sebesar 2 kali lebih tinggi dibandingkan ketersediaansarana APD kurang baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Eko dimana analisis multivariatmenunjukkan bahwa faktor yang menunjukkan pengaruh yang paling bermakna adalah ketersediaansarana dengan nilai p = 0,002 dan Exp B = 31 13. Ketersediaan sarana adalah salah satu faktoryang mempengaruhi terbentuknya perilaku aman saat melakukan pekerjaan, dimana ketersediaanfasilitas atau sarana dan prasarana harus sesuai dengan resiko dan bahaya yang dihadapi oleh pekerjadi tempat kerja. Sarana APD dapat mendukung pembentukan perilaku. Pembentukan perilaku berupapengetahuan, sikap dan tindakan, bisa dilihat walaupun pengetahuan dan sikap yang dimiliki pekerjapengangkut sampah cukup baikk, tetapi tidak didukung sarana yang lengkap tidak akan terbentuktindakan berupa perilaku. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Indra Gunawan danAhmad bahwa hasil analisis multvariat menunjukkan variabel pengetahuan merupakanvariabel dominan berhubungan dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja dengan p value0,002 14.Manajemen Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDTidak ada hubungan yang signifikan antara manajemen dengan penggunaan APD. Menurutpenelitian Zuliyanti yang dilakukan di PT. Gold Coi Indonesia terlihat banyak perilaku pekerja yangtergolong tindakan tidak aman seperti tidak menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakanperusahaan pada saat sedang bekerja. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dimana adapengaruh manajemen dengan penggunaan Alat Pelindung Diri 15. Manajemen penggunaan alatpelindung diri belum berjalan dengan sistematis, biasanya pekerja hanya melaporkan kekurangan dankerusakan APD kepada kepala wilayah. Sedangkan untuk evaluasi manajemen penggunaan APDbelum pernah dilakukan yang biasa dilakukan seperti evaluasi kinerja dari pekerja pengangkutsampah tersebut. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa kinerja pekerja tidak terlepas denganupaya perlindungan bahaya dan risiko kerja dimana yang dimaksud yaitu penggunaan dan penerapanAPD. Apabila manajemen APD berjalan lancar dan optimal maka bisa dipastikan pengelolaan APDjuga akan berjalan dengan lancar dan upaya pengendalian dapat berjalan dengan efektif dan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan penelitian yang dilakukan Raodah di PT. Semen Bosowa Marosmenunjukkan bahwa pelatihan mempengaruhi penggunaan APD yaitu p value 0,000 < 0,05 yangberarti ada hubungan antara pelatihan dengan penggunaan APD pada karyawan bagian Packer PTSemen Bosowa Maros 16. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja pengangkut sampahberpendapat bahwa perlu dilakukan pelatihan yang spesifik mengenai pentingnya menggunakan AlatPelindung Diri seperti pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja serta penggunaan alat pelindung diripada setiap pekerja dengan mengumpulkan semua pekerja karena pekerjaan yang mereka lakukandapat berdampak negatif pada kesehatan mereka untu dimasa yang akan datang karena dampak daripada saat mereka melakukan pekerjaan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri. Demikian fungsi daripelatihan yang diharapkan dapat dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan gunameningkatkan produktifitas dan kemampuan dari pekerja pengangkut sampah dengan dampak yangmereka rasakan selama terpapar langsung dengan sampah setiap mereka melakukan pekerjaantersebut, namun juga untu pengembangan kinerja dan lingkungan kerja sesuai dengan Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDSelaras dengan penelitian Kautsar bahwa ada hubungan pengawasan terhadap penggunaanAPD dengan pvalue 0,023< 0,05 berarti pengawasan mempengaruhi dalam penggunaan APD pada Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetiapekerja operator di area Wood Workimg I PT Yamaha Indonesia tahun 2014 17. Pengawasan yangdilakukan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan biasa dilakukan setiap hari oleh KepalaWilayah. Pengawasan ini hanya dilakukan dengan cara pengecekan perlengkapan, peralatan yangdibawa oleh pekerja pengangkut sampah serta dilakukan pengawasan saat mereka bekerja denganbaik atau tidak. Hasil pengawasan pekerja yang tidak menggunakan APD biasanya tidak dilakukandengan pencatatan sehingga tidak terdapat data pencatatatan yang dapat digunakan untuk melakukanpeninjauan ulang bagi pekerja yang malas menggunakan alat pelindung diri. Perubahan perilakuindividu dimulai dengan tahap kepatuhan, identifikasi, kemudian baru menjadi internalisasi. Mula –mula individu mematuhi tanpa kerelaan melakukan tindakan tersebut dan seringkali karena inginmenghindari hukuman ataupun sanksi, jika dapat mematuhi anjuran tersebut maka biasanyaperubahan terjadi pada tahap ini sifatnya hanya sementara, artinya bahwa tindakan dilakukan selamamasih ada pengawas. Namun pada saat pengawas mengendur perilaku itu pun ditinggalkan lagi 18.Motivasi Pekerja Pengangkut Sampah dengan Penggunaan APDAda hubungan yang signifikan antara motivasi dengan penggunaan APD. Menurut penelitianWijayanto didapatkan nilai signifikansi p = 0,03 sehingga disimpulkan ada hubungan motivasiperawat dengan perilaku pemakaian alat pelindung diri saat melakukan kemoterapi di ruang rawatinap RSUD Dr. Moewardi 19. Menurut Handoko motivasi eksternal berasal dari luar yangmerupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Lingkungan merupakan suatu yang ada disekitar individu baik secara fisik,biologis maupun social lingkungan yang tidak mendukung kondisiyang tidak kondusif akan membuat stress 20.KESIMPULANAda hubungan yang signifikan antara sikap, pelatihan, pengawasan, dan motivasi terhadappenggunaan APD pekerja pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan KotaPalembang Tahun 2018, faktor ketersediaan sarana merupakan faktor utama yang mempengaruhipaling berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah diDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang Tahun TERIMA KASIHPeneliti mengucapkan terimakasih kepada enumerator yang banyak memberikan bantuan dandukungan serta ucapan terimakasih kepada Bapak/ibu Kepala Dinas Lingkungan Hidup danKebersihan Kota Palembang yang telah berikan izin sebagai tempat pelaksanaan PUSTAKA1. Roza E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padapetugas kebersihan di PD. Pasar Jaya Kec. Pasar Minggu Tahun 2015. 2015;2. Herlinda. Herlinda. 2010. Persepsi Pemulung terhadap Risiko Kesehatan dan KeselamatanKerja Dikaitkan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD di Tempat PenampunganSampah Sementara TPS Tegallega Bandung. Univ Indones. 2010;3. Sugiyono. Metode Penelitian. Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Hastono SP. Analisis Data Kesehatan. Wijayanti DF. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diriterhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang Pontianak. 2016;7. Purba AB. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaPerajin Keranjang Bambu Desa Si Godang Barat Kecamatan Panei Kabupaten SimalungunTahun 2017. Univ Tanjungpura Pontianak. 2017;8. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Winandar A. Fakor –faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung DiriAPD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang PidieTahun 2015. 2015;10. Lensoni NH dan SJ. Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Jurnal Kesehatan Global, Vol. 2, No. 1, Januari 2019 20Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan HelvetiaPenggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018JurnalAceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;11. Yustrianita I. Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padapekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong Tahun 2014. Univ Indones Hidayat AAAH. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. 2005. SalembaMedika. Jakarta Hutabarat EP. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian Alat PelindungDiri pada Pekerja Bagian Produksi di Agrinusa Unit Poultry Feed Tahun Kesehat Masyarakat Univ Sumatra Utara. 2018;14. Gunawan I dan AM. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Motivasi dengan PerilakuPenggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Produksi PT. Katingan Indah Utama,Kabupaten Kota Waringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Univ Ahmad Dahlan. 2016;15. Zulliyanti S. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja di bagian produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010. 2010;16. Raodah S. Faktor–Factor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri padaKaryawan Bagian Packer PT. Semen Bosowa Tahun 2014. Public Heal Sci Journal437 –449. 2014;17. Kautsar A. Faktor–Faktor yang Berhubungan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri APDPada Pekerja Operator di Area Wood Working I PT Yamaha Indonesia Tahun 2014. FakKersehatan MasyarakatUniversitas Indones. 2014;18. Aweng ER and Fatt CC. Perception of Rubbish Collectors at the Garbage Dump Sites inKelantan, Malaysia on the use of Personal Protective Equipments PPE. Univ Malaysia HealEnviron Journal. 2014;Vol 5 Wijayanto W. Hubungan Motivasi Perawat dengan Perilaku Pemakaian Alat Pelindung Dirisaat melakukan Kemoterapi di Ruang Inap Surakarta. 2015;20. Handoko TH. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia 2005. ... Jayanti, 2019 Berdasarkan data penelitian jurnal kesehatan global 2019 menunjukan bahwa hasil uji chi-square yang di lakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara alat pelindung diri atau APD terhadap sikap p=0,028, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan 0,024, dan motifasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=0,16, manajemen p=0,836. Hatta, 2019 METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifat kuantitatif dengan desai kroseksional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pekerja pengangkut sampah sebagai variable independen dan penggunaan APD pada pekerja menggunakan variable dependen. ... Dede MarisaBureni ProgramStudi Ilmu KeperawatanAlat Pelindung DiriAbstrak Alat pelindung diri APD adalah alat yang mempunay kemampuan kemampuan untuk melindungi sesorang dan berfungsi untuk mengisolasitubuh dari potensi yang berbahaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian mennjukan bahwa hasili uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguaan alat pelindung diri APD terhadap sikap p=0,28, ketersediaan sarana p=0,28, pelatihan p=0,21, pengawasan p=0,24, dan motivasi p=0,000, serta tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan p=616, dan managemen p=0,836. Hasil penelitian multivariat bahwa variaebel ketersediaan saraana merupakan factor yang mempunay pengaruh paling kuat dengan nilai p=0,16 dan OR sebesar AdministrasiDan Kebijakan Kesehatan Andi Rizki AmeliaTujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup sejahtera, produktif serta dapat berkontributif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan peran tenaga kesehatan sebagai pilar dalam memberikan pengobatan maupun pencegahan penyakit. dokter dan tenaga kesehatan lainnya harus mampu berperan sebagai seorangmanager pelayanan kesehatan sebagai salah satu fungsi "five star doctor", dengan kemampuan manajerialnya yang andal tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efesien dalam konteks keterbatasan sumber dayaHubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada petugas kebersihan di PD. Pasar Jaya KecE RozaRoza E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada petugas kebersihan di PD. Pasar Jaya Kec. Pasar Minggu Tahun 2015. 2015;S P HastonoHastono SP. Analisis Data Kesehatan. dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang PontianakD F WijayantiHubungan PengetahuanWijayanti DF. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Keluhan Gangguan Kulit pada petugas Sampah TPA Batu Layang Pontianak. 2016;Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaA B PurbaPurba AB. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri APD padaFakor -faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang Pidie TahunA WinandarWinandar A. Fakor -faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD pada Petani yang Menggunakan Pestisida Gapong Susoh Kecamatan Bilang Pidie Tahun 2015. 2015;Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung JawaN H LensoniSjLensoni NH dan SJ. Hubungan Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut Sampah dengan Published By Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018Jurnal Aceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;Penggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung JawaPenggunaan Alat Pelindung Diri di Kampung Jawa. J Aceh Med ISSN 2548-96232018Jurnal Aceh Med ISSN 2548-96232018. 2018;Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong TahunI YustrianitaYustrianita I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja Bagian Finishing PT di Proyek Apartemen Serpong Tahun 2014. Univ Indones Depok. 2014;Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis DataAaah HidayatHidayat AAAH. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. 2005. Salemba Medika. Jakarta Susanto.
Upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan. Salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terjadinya kecelakaan dan masalah kesehatan kerja adalah petugas kebersihan. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri APD pada petugas kebersihan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross sectional dan uji statistik Spearman Rank. Sampel diambil sebagai representatif dari populasi sebanyak 108 petugas kebersihan menggunakan rumus slovin yang dipilih sesuai dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan APD dimana p value 0,042 dan ketersediaan APD responden p value = 0,00, sedangkan pengetahuan p value = 0,909 usia p value = 0,108, masa kerja p...
Sumber Pexels/Chevanon PhotographyBagi seorang pekerja dan perusahaan, keselamatan kerja menjadi hal utama. Apalagi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 ini juga diatur dalam Undang-undang perusahaan dan pekerja harus sama-sama mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya menggunakan Alat Pelindung Diri APD yang sesuai adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dengan cara mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat ini terdiri dari perlengkapan wajib yang digunakan pekerja untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. tentang Alat Pelindung Diri. Untuk itu, pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI bagi Saja Bentuk Alat Pelindung Diri yang Sesuai dengan Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja K3?Yuk, ketahui beberapa bentuk alat pelindung diri yang sesuai dengan K3 berikut Helm KeselamatanHelm keselamatan atau safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di ini juga bisa melindungi kepala kamu dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, atau suhu dia rekomendasi helm keselamatan merek Krisbow yang bisa kamu Brim Helm Keselamatan Kerja Hdpe – KuningCek di siniKrisbow Brim Helm Keselamatan Kerja Hdpe – PutihCek di sini2. Sabuk dan Tali KeselamatanSabuk keselamatan atau safety belt wajib digunakan buat membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang beberapa pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya, seperti pada posisi miring, tergantung, atau memasuki rongga sabuk keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dengan beberapa alat lainnya, seperti karabiner, rope clamp, decender, dan Harness Full Body Dengan Sabuk PengamanCek di siniKrisbow Sabuk Pengaman Extra TaliCek di sini3. Sepatu BootSelain badan, kaki juga harus dilindungi dari benturan benda berat, risiko tertusuk benda tajam, dan terkena bahan kimia berbahaya dengan cara memakai sepatu bedanya sepatu ini dengan safety shoes adalah perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya tinggi dan bisa melindungi kaki hingga bagian betis dan tulang Ukuran M Sepatu Boot Pvc Dengan Reflektor – OranyeCek di siniKrisbow Ukuran L Sepatu Pengaman Boot Dengan Sol Tengah BajaCek di sini4. Sepatu PelindungSama halnya dengan sepatu boot, safety shoes atau sepatu pelindung juga dipakai buat melindungi kaki dari berbagai safety shoes biasanya dilengkapi dengan beberapa hal nih, seperti antislip, antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, atau yang Ukuran 40 Argon Sepatu Pengaman 6 Inci – HitamCek di siniKrisbow Ukuran 38 Sepatu Pengaman ApolloCek di sini5. MaskerUntuk melindungi organ pernapasan, pakailah masker berikut karena bisa menyaring bahan kimia, mikroorganisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, sampai udara yang kamu hirup adalah udara bersih dan sehat. Biasanya, masker yang memenuhi syarat K3 terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, sampai Masker Respirator Half Mask SingleCek di siniKrisbow Masker Respirator Half Mask DoubleCek di telingaSaat bekerja di bidang konstruksi, pastinya ada banyak suara bising yang berasal dari peralatan konstruksi. Untuk itu, gunakan penutup telinga agar bisa melindungi telinga dari tekanan Headband Pelindung Telinga 30 DbCek di siniKrisbow Headband Pelindung Telinga 35 DbCek di sini7. Kacamata PengamanMata kamu juga harus dilindungi dari paparan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, benda panas, sampai uap panas. Yap, kamu hanya perlu memakai kacamata itu, kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung pada mata. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau Pengaman Heavy Duty RainbowCek di siniKrisbow Kacamata Pengaman Sporty Dengan NosepadCek di sini8. Sarung TanganAlat keselamatan kerja lainnya yang harus kamu pakai adalah sarung tangan. Gunanya untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, goresan benda tajam, sampai virus dan sarung tangan buat pekerja terbuat dari material yang beraneka macam, seperti logam, kulit, kanvas, kain, karet, dan Sarung Tangan Pengaman Nilon NitrilCek di sini9. Pelindung WajahSesuai namanya, pelindung wajah atau face shield bisa melindungi wajah dari bahan berbahaya saat bekerja. Untuk keamanan maksimal, kamu bisa menggunakan pelindung wajah dengan kaca gelap, seperti berikut Masker Pelindung Wajah Dengan Penutup TelingaCek di siniKrisbow Helm Pelindung Wajah – Kaca GelapCek di sini10. PelampungBuat pekerja yang bekerja di atas air, pelampung atau rompi keselamatan wajib digunakan agar terhindar dari bahaya tenggelam. Alat ini terdiri dari life jacket, life vest atau bouyancy control device untuk mengatur saat tubuh kamu sedang terapung di Ukuran Xl Rompi Pelampung Dengan Leg StrapCek di siniKrisbow Rompi Pelampung Dewasa – Merah Abu-abuCek di siniAlat Pelindung Diri untuk Melawan VirusSelain alat keselamatan kerja, kamu juga bisa menggunakan alat pelindung diri kesehatan bagi para tenaga medis di tengah maraknya pandemi virus korona, lho. Ini dia beberapa alat kesehatan yang bisa melindungi tubuh dari Masker Anti Virus N95Saat keluar rumah atau bepergian, pastikan untuk selalu menggunakan masker. Terbuat dari kain yang lembut untuk kulit, masker ini mampu melakukan filtrasi hingga 95%.Masker ini bisa melindungi kamu dari debu, bakteri, hingga cairan aerosol. Selain buat petugas medis, masker ini juga aman untuk penggunaan Sip Set 5 Pcs Masker Anti Virus Dark Series Kn95Cek di sini2. Pakaian Pelindung Laboratorium & ICUUntuk petugas medis, pakaian ini wajib digunakan agar bisa melindungi dari bakteri dan virus saat menangani fitur lapisan air permeable membrane, kamu bisa bernafas dengan lebih mudah. Pakaian ini sudah teruji steril dan mendapatkan sertifikasi Medical Executive Standard Medical Executive Standard EN14126-2003, APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak, sebaiknya jangan kamu APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa Pakaian Pelindung Laboratorium Apd HazmatBeli di sini3. Hand SanitizerMenjaga kebersihan tangan selama pandemi COVID-19 merupakan hal yang paling penting. Namun, kita mungkin tidak bisa selalu menemukan tempat cuci itulah, kita bisa menggunakan hand sanitizer. Pastikan membawa hand sanitizer ke mana pun kita 500 Ml Hand Sanitizer & Car SterilizationCek di siniNah, itu dia alat penting yang wajib digunakan para pekerja lapangan dan tenaga medis agar tetap aman. Tenang, semua perlengkapan di atas bisa kamu beli di perlengkapan k3 hemat hingga 50% klik di siniMelalui situs ini, kamu juga bisa mendapatkan aneka jenis peralatan rumah tangga dari merek-merek ternama milik Kawan Lama Group, yaitu ACE, INFORMA, Krisbow, SELMA, Toys Kingdom, ATARU, dan masih banyak juga berbagai artikel menarik lainnya dari ruparupa hanya di Google News atau klik di sini.
alat pelindung diri petugas kebersihan